Gafatar menjadi sebuah organisasi yang tengah menjadi pembicaraan
netizen. Pasalnya, berkaitan dengan beberapa kasus orang hilang, Gafatar
diduga menjadi wadah dari ‘hilang’-nya beberapa orang tersebut. Gafatar
merupakan
organisasi yang tersebar secara nasional. Namun, beberapa waktu terakhir, terdapat laporan yang menjelaskan bahwa Gafatar adalah organisasi keagamaan yang sesat. Indikasinya, dokter cantik Rica dan Ahmad Kevin dinyatakan hilang karena diduga mengikuti organisasi Gafatar. Walau sudah ditemukan, mereka berdua diduga telah ‘tersirap’ organisasi tersebut.
organisasi yang tersebar secara nasional. Namun, beberapa waktu terakhir, terdapat laporan yang menjelaskan bahwa Gafatar adalah organisasi keagamaan yang sesat. Indikasinya, dokter cantik Rica dan Ahmad Kevin dinyatakan hilang karena diduga mengikuti organisasi Gafatar. Walau sudah ditemukan, mereka berdua diduga telah ‘tersirap’ organisasi tersebut.
Lantas, apakah yang dimaksud dengan Gafatar?
Gafatar
adalah singkatan dari Gerakan Fajar Nusantara. Dengan berlambang
matahari terbit, Gafatar pertama kali dideklarasikan di Kemayoran,
Jakarta Pusat, pada 2012 lalu. Pada situs resminya, gafatar.org, tidak
disebutkan mengenai soal keagamaan di dalam visi misi mereka. Beberapa
kegiatan Gafatar bersifat sosial, mulai dari donor darah sampai napak tilas memperingati hari Pahlawan 2012. Namun, sebagaimana diungkapkan di atas, Gafatar mendapat penolakan warga karena dianggap aliran keagamaan sesat.
Ketua Umum Gafatar, Mahful M. Manurung
menyatakan bahwa organisasi ini tak akan berevolusi menjadi organisasi
keagamaan. Hal itu ia sampaikan dalam pidato pembukaan Rakernas III di
Gedung Balai Sudirman, Kamis 26 Februari 2015. "Masalah keagamaan
bukanlah menjadi ranah kerja GAFATAR. Urusan agama kita serahkan kepada
ahlinya dan pribadi masing-masing," katanya.
Gafatar dituding
sebagai perpanjangan dari sekte Al-Qiyadah al-Islamiyah, Komunitas
Millah Abraham (Komar), dan pimpinan nabi palsu Ahmad Mushaddeq sejak
awal kemunculannya. Walhasil, deklarasi Gafatar pada 2012 di sejumlah
wilayah ditentang warga setempat, seperti di Kota Solo, Yogyakarta dan Gowa, Sulawesi Selatan.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gafatar Jawa Tengah, HS Cakraningrat,
menolak tudingan afiliasi dengan aliran sesat tersebut. Ia mengatakan
bahwa organisasinya bergerak di bidang sosial, budaya dan ilmiah.
Meskipun demikian, ia tak menampik bahwa organisasinya pernah disusupi
sebelum akhirnya dilakukan pembersihan.
"Kami dituding berafiliasi dengan aliran sesat, itu tidak benar. Dulu kami pernah disusupi, tapi sudah dilakukan pembersihan. Kami ini Ormas yang bergerak melestarikan budaya Indonesia," katanya.
Majelis
Ulama Indonesia (MUI) sampai saat ini belum mengeluarkan fatwa berkaitan
dengan sesat atau tidak organisasi gafatar tersebut. KH.Cholil Nafis
menjelaskan bahwa MUI masih mengaji serta mengumpulkan data yang ada di
lapangan.
“Nanti kita rumuskan bentuk fatwanya. Saat ini sedang mengumpulkan data dan observasi lapangan. Jadi saya belum bisa mengatakan bahwa seluruh Gafatar adalah pecahan Al Qiyadah Al Islamiah,” ujar KH.Cholil Nafis.
Untuk sampai saat
ini, yang menilai gafatar sebagai organisasi sesat hanyalah berbagai
pendapat yang masih simpang siur kebenarannya. Namun, tetap penting
untuk menjaga anggota keluarga sehingga tidak mengalami kehilangan
seperti dua contoh kasus di atas. Terlepas dari fakta bahwa dr.Rica dan
Kevin belum bisa dipastikan terlibat organisasi gafatar.
sumber: https://www.selasar.com/budaya/apa-itu-gafatar-gerakan-fajar-nusantara
0 komentar:
Posting Komentar