TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi I DPR meminta semua pihak berhati-hati dengan
produk Israel. Hal itu terkait adanya kabar penyadapan yang dilakukan Badan
Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) dan Direktorat Intelijen Australia
kepada jutaan pelanggan PT Telkomsel.
"Beberapa provider,
mereka pakai Amdocs untuk billing system buatan Israel, apakah disitu
disisipkan chips," kata Anggota Komisi I DPR Susaningtyas
Kertopati di Gedung
DPR, Jakarta, Selasa (18/2/2014).
Nuning menduga bila
dalam sistem komunikasi yang digunakan bisa dimasukkan chips untuk melakukan
penyadapan.
"Hati-hati teknologi Israel tapi paling canggih.
Pemerintah harus kita tanya,"ujarnya.
Sedangkan Anggota Komisi
I lainya Evita Nursanty meminta semua pihak menghargai hubungan antar negara.
Ia pun mengatakan semua negara disadap dan telah menjadi isu internasional.
"Kita harus dan
wajib, ada orang yang lebih canggih, tetapi ada hak privasi negara,"
katanya.
Evita mengatakan seluruh
pihak harus membicarakan sanksi bila negara lain melakukan penyadapan.
"Secara
internasional ini harus dibahas, bukan ribut di negara kita saja, hal ini
dibawa ke tingkat internasional," tuturnya.
Diketahui, kabar ini
bisa menjadi peringatan bagi pengguna seluer di Indonesia. Hati-hatilah
menggunakan telepon seluler, dan pilihlah provider yang benar-benar aman untuk
berkomunikasi.
Laporan terbaru New York
Times dan Canberra Times edisi akhir pekan lalu mengulas soal jutaan pelanggan PT Telkomsel
yang disadap Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) dan Direktorat
Intelijen Australia.
Canberra Times dan New York Times memuat soal bocoran dokumen rahasia dari Edward Snowden, mantan kontraktor NSA, yang kini menjadi buronan AS.
Canberra Times dan New York Times memuat soal bocoran dokumen rahasia dari Edward Snowden, mantan kontraktor NSA, yang kini menjadi buronan AS.
Dokumen Snowden
menunjukkan, dinas spionase elektronik Australia melakukan penyadapan secara
massal terhadap jaringan komunikasi dan pengumpulan data yang dilakukan oleh
Telkomsel. Nama Indosat juga disebut-sebut dalam laporan itu.
Sepanjang tahun 2013,
Australian Signals Directorate mendapatkan hampir 1,8 juta kunci enskripsi
induk yang digunakan operator selular Telkomsel untuk melindungi percakapan
pribadi dari pelanggannya.
Intelijen Australia juga membongkar semua enskripsi yang dilakukan Telkomsel.
Intelijen Australia juga membongkar semua enskripsi yang dilakukan Telkomsel.
Data pengguna telepon
seluler pada 2012 menunjukkan,Telkomsel memiliki 121 juta pelanggan atau
menguasai sekitar 62 persen pasar.
Sebuah memo pada tahun
2003 sebelumnya menunjukkan bagaimana personil NSA mengajari mitranya dari
Australia saat Australia berupaya menembus enkripsi yang diberlakukan oleh
pihak pertahanan militer Papua Niugini.
Khusus untuk Indonesia,
bila bocoran Snowden menyatakan penyadapan dilakukan kepada para pejabat,
bocoran terbaru memperlihatkan, kegiatan penyadapan oleh AS dan Australia sudah
merasuk ke komunikasi pribadi pelanggan selular di Indonesia melalui Telkomsel.
Intersepsi Australia
atas layanan telekomunikasi berbasis satelit di Indonesia dilakukan melalui
Shoal Bay Naval Receiving Station, fasilitas intersepsi satelit yang berlokasi
dekat Darwin.
0 komentar:
Posting Komentar